Berita

Surabaya, 30 Juli 2025 — Pagi ini suasana di Kampus STIDKI Ar Rahmah Surabaya terasa lebih hangat dari biasanya. Dua mahasiswa semester akhir, Masrur dan Zaid, dilepas secara resmi untuk menjalankan Prejob Pengabdian Dakwah di wilayah NTT dan NTB. Keduanya akan bertugas selama minimal satu tahun penuh, membumikan dakwah berbasis kemasjidan di daerah-daerah yang membutuhkan sentuhan pembinaan spiritual dan sosial.

Prosesi pelepasan ini diiringi arahan khusus dari perwakilan NH (Nurul Hayat) yang telah menjadi mitra strategis STIDKI sejak awal pendirian kampus. Dalam arahannya, NH menyampaikan doa dan harapan agar perjuangan dakwah kedua utusan ini diberi kelancaran dan keberkahan.

“Semoga Mas Masrur dan Mas Zaid dapat membawa cahaya Al-Qur’an dan nilai-nilai kepemimpinan dakwah ke tengah masyarakat. Ini bukan hanya tugas, tapi bagian dari panggilan hidup seorang imam peradaban.”

Sejak berdirinya, STIDKI Ar Rahmah dan NH telah menjalin kerja sama erat dalam berbagai misi pengabdian masyarakat berbasis masjid. Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah pengiriman mahasiswa untuk pengabdian dakwah kemasjidan ke wilayah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sebagian wilayah Sulawesi.

Program ini bukan sekadar magang atau KKN, melainkan bagian dari “jalan sunyi” para calon imam dan pemimpin peradaban untuk berjuang di garis depan dakwah, di tempat-tempat yang kadang luput dari perhatian arus utama pembangunan.

Disiapkan Secara Serius, Dikirim dengan Harapan Besar

Setiap mahasiswa yang diberangkatkan ke daerah-daerah tersebut telah melalui proses seleksi ketat dan pembinaan intensif, baik dari pihak kampus maupun tim pembimbing NH. Mereka dibekali ilmu dakwah, manajemen masjid, kemampuan komunikasi masyarakat, dan semangat juang untuk beradaptasi dengan realitas sosial yang beragam.

Tidak sedikit alumni STIDKI yang kini telah menetap di daerah pengabdian mereka dan menjadi pilar penting pembangunan spiritual serta sosial masyarakat setempat.